Kehidupan ini pasti akan terasa indah apa bila kita selalu bersukur,, jadi tidak ada alasan apapun bagi kita untuk tidak menyusukuri nikmat apa yang telah diberikan Tuhan pada kita"

Rabu, 08 April 2015

TERJEMAH THE LEGEND OF MALIN KUNDANG


 A long time ago, in a small village near the beach in West Sumatra, a woman and her son lived. They were Malin Kundang and her mother. Her mother was a single parent because Malin Kundang's father had passed away when he was a baby. Malin Kundang had to live hard with his mother

.

Malin Kundang was a healthy, dilligent, and strong boy. He usually went to sea to catch fish. After getting fish he would bring it to his mother, or sold the caught fish in the town. One day, when Malin Kundang was sailing,
he saw a merchant's ship which was being raided by a small band of pirates. He helped the merchant.

With his brave and power, Malin Kundang defeated the pirates. The merchant was so happy and thanked to him. In return the merchant asked Malin Kundang to sail with him. To get a better life, Malin Kundang agreed. He left his mother alone. Many years later, Malin Kundang became wealthy. He had a huge ship and was helped by many ship crews loading trading goods. Perfectly he had a beautiful wife too. When he was sailing his trading journey, his ship landed on a beach near a small village.
The villagers recognized him. The news ran fast in the town; “Malin Kundang has become rich and now he is here”. An old woman ran to the beach to meet the new rich merchant.

 She was Malin Kundang’s mother. She wanted to hug him, released her sadness of being lonely after so long time. Unfortunately, when the mother came, Malin Kundang who was in front of his well dressed wife and his ship crews denied meeting that old lonely woman. For three times her mother begged Malin Kundang and for three times he yelled at her. At last Malin Kundang said to her "Enough, old woman!

I have never had a mother like you, a dirty and ugly woman!" After that he ordered his crews to set sail. He would leave the old mother again but in that time she was full of both sadness and angriness. Finally, enraged, she cursed Malin Kundang that he would turn into a stone if he didn't apologize. Malin Kundang just laughed and really set sail

.

 In the quiet sea, suddenly a thunderstorm came. His huge ship was wrecked and it was too late for Malin Kundang to apologize. He was thrown by the wave out of his ship. He fell on a small island.

It was really too late for him to avoid his curse. Suddenly,

he turned into a stone. Source:http://understandingtext.blogspot.com/2009/05/narrative-analysis-on-malin-kundang.html








TERJEMAHNYA

Beberapa waktu yang lalu, di sebuah desa kecil dekat pantai di Sumatera Barat, seorang wanita dan anaknya tinggal. Mereka adalah Malin Kundang dan ibunya. Ibunya adalah seorang single parent karena ayah Malin Kundang telah meninggal ketika ia masih bayi. Malin Kundang harus hidup keras dengan ibunya
 Malin Kundang adalah anak yang sehat, rajin, dan kuat. Dia biasanya pergi ke laut untuk menangkap ikan. Setelah mendapatkan ikan yang akan membawanya kepada ibunya, atau menjual ikan yang ditangkap di kota. Suatu hari, ketika Malin Kundang adalah berlayar,ia melihat sebuah kapal pedagang yang sedang diserbu oleh sekelompok kecil pembajak. Dia membantu pedagang.
 Dengan kekuatan berani dan nya, Malin Kundang mengalahkan bajak laut. Pedagang itu sangat gembira dan berterima kasih kepadanya. Sebagai imbalannya pedagang meminta Malin Kundang untuk berlayar dengan dia. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, Malin Kundang setuju. Dia meninggalkan ibunya sendirian. Bertahun-tahun kemudian, Malin Kundang menjadi kaya. Dia memiliki kapal besar dan dibantu oleh banyak awak kapal memuat barang dagangan. Sempurna dia punya istri yang cantik juga. Ketika ia sedang berlayar perjalanan trading, kapalnya mendarat di pantai dekat sebuah desa kecil.
Penduduk desa mengenalinya. Berita itu berlari cepat di kota; "Malin Kundang telah menjadi kaya dan sekarang dia ada di sini". Seorang wanita tua berlari ke pantai untuk memenuhi pedagang kaya baru.

 
Dia adalah ibu Malin Kundang itu. Dia ingin memeluknya, dirilis kesedihannya menjadi kesepian setelah waktu begitu lama. Sayangnya, ketika ibu datang, Malin Kundang yang berada di depan dengan baik berpakaian istri dan awak kapalnya membantah bertemu wanita tua yang kesepian. Selama tiga kali ibunya memohon Malin Kundang dan tiga kali ia berteriak padanya. Di Malin Kundang lalu berkata "Cukup, wanita yang berusia!
Aku tidak pernah memiliki ibu seperti Anda, seorang wanita kotor dan jelek! "Setelah itu ia memerintahkan kru untuk berlayar. Dia akan meninggalkan ibu tua lagi tapi pada saat itu ia penuh kesedihan dan kedua angriness. Akhirnya, marah, dia mengutuk Malin Kundang bahwa ia akan berubah menjadi batu jika dia tidak meminta maaf. Malin Kundang hanya tertawa dan benar-benar berlayar.
 
Di laut yang tenang, tiba-tiba badai datang. Kapal besar nya rusak dan itu terlalu terlambat untuk Malin Kundang untuk meminta maaf. Ia dilemparkan oleh gelombang dari kapalnya. Dia jatuh di sebuah pulau kecil.Itu benar-benar terlambat baginya untuk menghindari kutukan. Tiba Tiba,ia berubah menjadi batu.

0 komentar (+add yours?)

Posting Komentar

Pages