Kehidupan ini pasti akan terasa indah apa bila kita selalu bersukur,, jadi tidak ada alasan apapun bagi kita untuk tidak menyusukuri nikmat apa yang telah diberikan Tuhan pada kita"

Sabtu, 18 April 2015

jenis dan fungsi alat angkat dan angkut

1.         Klasifikasi Fungsional Alat angkat dan angkut
Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat angkat dan angkut dapat dibagi atas berikut ini.
  1. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.
v  Bulldozer
Gambar 1. Bulldozer
Adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe), untuk pekerjaan serba guna yang memliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali, mendorong, menggusur, meratakan, menarik beban dan menimbun (Digging, cutting/filling, pushing, spreading, grading, skidding dll). Mampu beroperasi didaerah yang lunak sampai yang keras.  Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak dan didaerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper alat garu) atau blasting (Peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring (sudut kemiringan tertentu), berbukit apalagi di daerah yang rata. Untuk jarak dorong yang effisiensi antara 25 – 40 meter jangan lebih dari 100 meter, jarak mundur jangan terlalu jauh, bila perlu mendorong dilakukan dengan estafet, mendorong pada turunan lebih produktif dari pada tanjakan.
v  Dozer Shovel
Gambar 2. Dozer Shovel
Sebuah alat berat pemuat beroda rantai (track loader), biasa digunakan untuk memuat material / tanah atau batu kedalam alat pengangkut (dump truck atau hopper pada belt conveyor) atau memindahkan material ke tempat lain dengan jarak angkut sangat terbatas (load and carry). Hanya bisa beroperasi didaerah yang keras dan agak keras. Pada landasan yang kurang rata sekalipun, daya cengkeram lebih kuat, tetapi tidak atau kurang mampu didaerah yang lunak dan basah, mampu mengambil sendiri tanah merah asli atau yang agak lunak. Memerlukan daerah pemuatan (loading point) sedikit agak lebar tetapi perpindahan daerah operasi kurang cepat (kurang mobile). Selain bucket, attachment lainnya adalah log clamp (penjepit kayu bulat/kepiting).
v  Scraper
Gambar 3. Scraper
Adalah salah satu alat berat beroda ban (tire) yang bisa dipakai memuat/mengangkut dan membuang (spreading) secara individu dengan atau tanpa dibantu pendorong (buldozer). Ada 2 macam Scraper yaitu : 
·         Towed Scraper, dalam operasinya ditarik buldozer karena memang tidak bermesin, tenaganya diambil dari buldozer.
·         Motor Scraper, ada yang menggunakan mesin tunggal / Front. Ada yang menggunakan mesin ganda / Front and Rear
Sedang yang bermesin ganda tidak harus dibantu pendorong buldozer. Jarak angkut motor scraper antara  (500 - 2000 meter) sangat effektif material/tanah yang diambil tidak terlalu keras dan medan operasi memotong/meratakan bukit yang cukup luas, sedang Towed Scrapper  jarak angkut tidak lebih dari 500 meter. 
v  Motor Grade
Gambar 4. Motor Grade
Digunakan untuk mengupas, memotong, meratakan suatu pekerjaan tanah, misalnya pada pembuatan jalan. Agar diperoleh kerataan yang lebih baik, juga dapat digunakan untuk membuat kemiringan tanah/badan jalan atau slope dan bisa membuat parit-parit kecil.
  1. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
v  Excavator
Pada umumnya menggunakan tenaga, diesel engine dan full hydraulic system. Operasi excavating paling efisien adalah menggunakan metode heel dan toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas permukaan sampai ke bagian bawah. Bagian atas bisa berputar (swing) 360 derajat. Dalam konfigurasi back hoe, ukuran boom lebih panjang sehingga jangkauan lebih jauh, tetapi bucket lebih kecil. Ini bukan berarti produksinya lebih rendah, karena putaran swingnya bisa lebih kecil berarti cycle timenya lebih pendek / cepat. Pada konfigurasi yang lain adalah loading shovel, biasanya boom lebih pendek, tetapi bucket lebih besar, ketinggian permukaan galian lebih tinggi, jangkuan pendek ketinggian muat lebih tinggi, cycle time swing lebih lama. Hal ini bukan berarti produksinya lebih rendah, karena besar bucketnya lebih besar dari pada back hoe. Kelebihan excavator adalah bisa mendistribusikan muatan keseluruh bagian vessel dengan merata. Artinya lebih mudah dalam mengatur muatan sehingga dump truck bisa seimbang. Biasanya back hoe pada Komatsu bucketnya kecil, seperti PC 300 kebawah, sedangkan loading shovel, bucket lebih besar seperti PC 400 keatas.
  1. Alat Pengangkut Material
v  Crane dan Liebherr
Crane dan Libherr termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relative kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.
Gambar 5. Liebherr Truck
v  Dump Truck
Alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter - up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja sendiri.
Gambar 6. Dump Truck
Alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter - up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja sendiri. Dump truck ada dua golongan ditinjau dari besar muatannya :
·         On High Way Dump Truck, muatannya dibawah dari 20 m3.
·         Off High Way Dump Truck, muatannya diatas 20 m3.
  1. Alat Pemindahan Material
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.
v  Whell Loader
Adalah alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda karet (ban), sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu : hanya mampu beroperasi didaerah yanq keras dan rata, kering tidak licin karena traksi di daerah basah akan rendah, tidak mampu mengambil tanah bank sendiri atau tanpa dibantu lebih dulu oleh bulldozer.
Gambar 7. Whell Loader
Metode pemuatan pada alat pemuat/loader baik track shovel maupun wheel loader ada 3 macam : 
·         I Shape/cross loading
·         V shape loading
·         Pass loading dan metode lain yang jarang digunakan adalah load and carry.
Kelebihan wheel loader mobilitasnya tinggi dan manuver daerah pemuatan loading point lebih sempit dibanding dengan track shovel dan kerusakan permukaan loading point lebih kecil karena menggunakan ban karet. Alat pemuat tersebut di atas dalam menempatkan muatan kedalam dump truck kurang bisa merata, sehingga kadang-kadang bisa miring, faktor ini sangat dipengaruhi oleh skill operator.


  1. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.
Gambar 8. Tandem Roller
v  Compactor
Alat ini berguna untuk memadatkan tanah atau material, sehingga tercapai tingkat kepadatan yang diinginkan. Jenis roda bisa dari besi seluruhnya atau ditambahkan pemberat berupa air atau pasir, bisa terbuat dari karet (berupa roda ban), ada yang berbentuk kaki kambing (sheep foot). Ada yang ditarik dengan alat penarik  seperti bulldozer, ada yang menggunakan mesin penarik sendiri, yang ukuran kecil bisa menggunakan tangan dengan mengendalikannya kearah yang akan dipadatkan. Untuk pemadatan peragaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller atau drum roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya menggunakan sheep foot roller / drum roller.
Gambar 9. Compactor
  1. Alat Pemroses Material
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.
Gambar 10. Concrete Mixer Truck
  1. Alat Penempatan Akhir Material
Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.
Gambar 11. Asphall Paver
2.         Klasifikasi operasional Alat Berat
Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.
  1. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

Gambar 12. Crawler Crane
  1. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton maupun untuk aspal serta crusher plant.
Gambar 13. Tower Crane
  1. Alat Pengeboran 
Gambar 14. Alat Pengeboran
Kegiatan pengeboran adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah industry pertambangan. Kegiatan pengeboran ini mempunyai tujuan yang bermacam-macam dan tidak hanya dilakukan dalam industri pertambangan saja namun juga untuk bidang-bidang yang lain. Pengeboran sebagai salah satu kegiatan dalam industry telah ada semenjak Cina mempergunakan bor tumbuk (cable tool) sekitar 4.000 tahun yang lalu. Dengan adanya berbagai pengembangan hingga saat ini baik dari segi teknis maupun aplikasi, pengeboran telah berkembang ke dalam delapan sektor industry.
  
  
 
Gambar 15. Peralatan Operational Pengeboran
Rotary Drilling rig pada alat pengeboran terdiri dari 5 sistem komponen utama, yaitu :
1.  Sistem Tenaga (Power System)
Menghasilkan dan mendistribusikan tenaga yang diperlukan untuk mengoperasikan seluruh sistem komponen dan sub-komponen dalam suatu komplek rotary drilling.
2.  Sistem Putar (Rotating System)
Sistem putar ini berfungsi untuk memutar drillstring, sehingga bit dapat menembus formasi dan menghasilkan “lubang bor” hingga mencapai zona formasi produktif.
3.  Sistem Sirkulasi (Circulating System)
Mendukung sistem putar dengan menyediakan peralatan, bahan dan ruang kerja untuk menyiapkan, merawat, dan mengkondisikan kembali “lumpur pemboran” pada sistem sirkulasi.
4.  Sistem Angkat (Hoisting System)
Mendukung sistem putar dalam “pemboran sumur” dengan menyediakan peralatan yang sesuai dan ruang kerja yang diperlukan untuk pengangkatan, penurunan dan menggantung beban yang sangat berat yang diperlukan oleh sistem putar.
5.  Sistem Pencegah Sembur Liar (Blowout Prevention System)
Membantu mengendalikan “kick” yang dapat berkembang menjadi “blowout” pada waktu operasi pemboran berlangsung.
v  Mata Bor
Tipe utama dari mata bor (bit) putar adalah blade bit, roller bit, hammer bit, diamond bit, dan tipe untuk tujuan khusus di antaranya coring bit, pilot bit, dan reaming bit. Mata bor untuk formasi yang lunak mempunyai gigi yang panjang, untuk formasi yang lebih keras mempunyai gigi yang lebih pendek dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk formasi yang sangat keras lebih cocok digunakan mata bor roller dengan gigi terbuat dari bahan carbide.
B.        Alat-alat yang Bersifat konfensional (Mekanik)
Alat-alat penunjang dalam proses penambangan yang bersifat konvensianal umumnya di temukan dalam bentuk peralatan mekanik yang sederhana dan membutuhkan peran manusia yang dominan untuk menjalankan peralatan. Peralatan penunjang ini belum dilengkapi komponen modern yang dapat menggantikan peranan manusia yang dominan dalam proses penambangan. Beberapa alat penunjang proses penambangan yang masih bersifat konvensional dan masih dijalankan secara mekanis, antara lain :
1.   Hammer
Hammer atau yang lasim dikenal sebagai palu. Merupakan salah satu alat penunjang yang berfungsi untuk memalu atau membongkar peralatan penambangan.
2.   Sekop
Sekop merupakan salah satu contoh peralatan mekanis  yang masih tergolong konvensional yang biasa digunakan untuk memintahkan material. Selin memindahkan material alat ini juga biasa digunakan untuk menggali. Beberapa material yang dapat dipindahkan oleh material ini antara lain: pasir, tanah dan kerikil.
3.   Troli (Gerobak)
Troli atau gerobak merupakan salah satu peralatan mekanis yang digunakan untuk memindahkan material hasil galian ketempat penyimpanan.
4.   Liggis atau Pacul
Merupakan salah satu peralatan yang masih tergolong konvensional yang digunakan untuk menggali material galian. Umumnya alat ini digunakan untuk menggali material yang bertekstur keras dan padat seperti kerikil atau batuan sebelum dipindahkan ke bager penyimpanan material.

0 komentar (+add yours?)

Posting Komentar

Pages